Kab. Tangerang, Lipsusmedia.com – Diduga Pelaksana Rehabilitasi Jalan Buniayu-Jengkol telah berlaku culas, Fahrur Rozi tegaskan agar Kabid Bina Marga Kabupaten Tangerang agar segera cegah untuk di bongkar ulang dan diperbaiki (Rabu,27 Juli 2022)

Dalam audio hasil wawancara dengan mandor pekerja berinisial HS dari Fahrur Rozi yang merupakan Ketua Bidang Kajian dan Analisa DPD LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara PN Banten, dalam audio tersebut di sebutkan HS bahwa Ketebalan LPB 30cm, LPA 15cm, dan Lc 10cm

Dalam keterangan PERS nya, Fahrur Rozi menyampaikan “saya ingin tau seperti apa nyali dan ketegasan Kabid Bina Marga Kabupaten Tangerang, sudah banyak atensi rekan rekan yang belum direspon Kabid, ini sangat jelas batu untuk LPB yang dihamparkan tidak sesuai yang dicakapkan HS, boleh kita uji materi jika tudingan saya ini tidak sesuai fakta fakta yang ada, dan silahkan somasi saya atas dugaan pencemaran nama baik terhadap CV. Mulia Arinda jika apa yang saya sampaikan ini tidak terbukti”ungkapnya

Dalam paparan nya, Fahrur Rozi menuding bahwa sejumlah dugaan terjadinya kejanggalan akibat lemahnya Pengawasan “Hal ini terjadi dikarenakan lemah nya pengawasan dari PELTEK, PPK/PPTK dan Konsultan Pengawas, kerap opname tambah kurang saat PHO di jadikan modus bagi pelaksana nakal yang tidak komit, saya harap diperbaiki, dan dibongkar ulang, *kalau tidak istilahnya pesan motor tetap dibayar harga motor tp dapat sepeda dayung* begitu dan begitu, silahkan catat contacts person WA saya 0857 8449 0476, saya sudah tau nama Bos ini proyek “terangnya saat menganalisa kegiatan rehabilitasi Jalan Buniayu-Jengkol

Pernyataan Analis tentang lemahnya Pengawasan juga di benarkan oleh Wakil Ketua KWRI Kabupaten Tangerang, Mulyadi SH “Rumah saya tidak jauh dari lokasi Proyek ini, ya konsultan pengawasnya tidak saya lihat hadir, belum pernah saya ketemu”tuturnya

CV. Mulia Arinda di amanahkan Proyek Peningkatan Jalan Buniayu-Jengkol Jengkol dengan nilai nominal nggaran Rp. 2.883.369.200,_ dari APBD Kabupaten Tangerang TA 2022 yang saat ini masih berlangsung dan tengah dalam sorotan Non Goverman Organisation

(Karman)