Kab. Tangerang, Lipsusmedia.com – Pasca memantau jalannya kegiatan pemasangan batu turab di Kampung Bojong RT 02/001 Desa Kresek Kecamatan Kresek, Fahrur Rozi akan menganalisa dan mengkaji lebih lanjut (Kamis, 15/12/2022)

Kepala Devisi Kajian dan Analisa DPD LSM PENJARA PN Banten mengutarakan kesan yang timbul setelah melihat langsung kegiatan pembangunan turab yang masih berlangsung hari ini

“Sudahlah cuma lebar normal bagian bawah 30 cm, masih juga di variatifkan, makin tipis saya lihat, dalam spek perencanaan katanya hanya 30 cm, analisa saya tidak efisien sebab fungsi turab untuk itu menahan bobot berat tekanan tanah di badan jalan, kegiatan yang dipaksakan semacam ini bisa bisa hanya menghambur hamburkan anggaran aja itu, kerjaan nya juga saya lihat terkesan asal beres, asal cepat, asal untung aja, melihat ketinggian pasangan batu agar efisien setidaknya lebar bawah 50cm, agar kokoh, kan bisa di cco dengan situasional begitu, ini saya duga efek dari perencaan yang kurang matang ditambah lagi pengawasan nya lemah sehingga kesan nya begitu, harus dievalusi”ungkapnya

“Jelas berbeda fungsi Turab atau TPT (Tembok Penahan Tanah) dengan pasangan batu SPAL, dalam membuat demand perencanaan selayaknya harus memahami fungsi dari TURAB, saya tidak yakin hasilnya akan awet, atau jangan jangan sengaja biar cepat rusak dan dianggarkan lagi, mungkin untuk bacakan jelang Tahun Baru” tegas Rozi sembari meneguk kopi hitam di taman Kecamatan Kresek

Ditemui di lokasi kegiatan yang tak jauh dari sawah nya, Wali yang mengaku pernah menjabat sebagai Kasi Ekbang Kecamatan Kresek mengatakan “anggaran nya minim, lebar bagian bawah 30cm, lebar bagian atas 25 cm,minim ini juga nanggung, nanti saya sampaikan salamnya sama Bos”tuturnya

Dalam keterangan yang tertera di papan informasi kegiatan, proyek tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang TA 2022 yang diamanahkan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemerintah Kabupaten Tangerang kepada CV Dwitama Karya senilai Rp. 198.183.000,_ dari Pajak yang dibayar

(Yadi/LM)