Kabupaten Tangerang, Lipsusmedia.com – Proyek pembangunan Ruang Kelas SDN BOJONG V, yang berlokasi di Kampung Bojong, Desa Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Di duga tidak sesuai spesifikasi serta abaikan K3, Minggu (03/09/2023).

Proyek pembangunan ruang kelas SDN Bojong V, yang di kerjakan CV TETRA D JAYA MANDIRI, Dengan NILAI PROYEK: Rp. 1.130.245.992.63,- yang bersumber dana APBD Kabupaten Tangerang, TAHUN ANGGARAN: Tahun 2023, dengan NO SPK : 03/42509599/PPKo/SD/APBD/Disdik/2023. WAKTU PELAKSANAAN: 120 Hari Kalender,

Salah seorang pekerja proyek tersebut saat di konfirmasi mengatakan,” iya pa kerjaan ini punya orang Kota, kalau maslh pembesian saya ga tau saya mah hanya sebatas pekerja,” ucap pekerja

Di tempat yang sama saat mandornya di temui bilang punya orang kota, silahkan hubungi aja ini nomornya,” Ucap Mandor

Saat di hubungi pelaksananya melalui via WhatsApp beberapa kali untuk di konfirmasi tidak menjawab.

Dikatakan Jamin Selaku Wakil Ketua Humas Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Saat di mintai keterangan mengatakan,” Seharusnya pelaksana kegiatan itu memberi alat pelindung kerja agar para pekerja terlindung dari kecelakaan kepada pekerja dan saya harap kepada pengawas atau konsultan jangan tutup mata dengan proyek pembanguna SDN Bojong V,” Terang Jamin

“Keselamatan dan kesehatan, kerja konstruksi yang selanjutnya disebut K3. Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan konstruksi. Undang-Undang no. 1 tahun 1970 mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.

Namun, sangat disayangkan masih banyak perusahaan konstruksi yang mengabaikan peraturan tersebut. Salah satu contoh nyata yaitu proyek Pembangunan SDN Bojong V, yang saat ini sedang dikerjakan, belum maksimal dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,” Pungkasnya

Sampai berita ini di terbitkan pihak pelaksana dan pengawas atau konsultan belum bisa di konpirmasi.

(Faridah/Alek)