Lipsus Media

Top Menu

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Redaksi
  • Redaksi

Main Menu

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Redaksi
  • Redaksi
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Redaksi
  • Redaksi

logo

Header Banner

Lipsus Media

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Redaksi
  • Redaksi
  • CV THREE LANGGENG: DIDUGA KERJAKAN PROYEK PELEBARAN JALAN CIBADAK TIGARAKSA, BELUM SELESAI DIKERJAKAN SUDAH RETAK PENGAWAS BINA MARGA DI DUGA TAK BEKERJA

  • Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih Desa Kedung

  • Pemerintah Desa Mekar Baru Gelar Musdes Khusus Untuk Pembentukan dan Sosialisasi Koperasi

  • Anggota DPR RI, Karmila Sari Soroti Nasib Guru Honorer dan Operator Sekolah Dalam Revisi UU Sisdiknas

  • H SAADULLAH: KEPALA DESA KEDUNG KECAMATAN GUNUNG KALER TERUS MEMBANGUN DEMI KEMAJUAN DESA

Uncategorized
Home›Uncategorized›Pasang Surut Kemerdekaan dan Perjalanan Spiritual Bangsa Tibet

Pasang Surut Kemerdekaan dan Perjalanan Spiritual Bangsa Tibet

By Redaksi LipsusMedia
September 13, 2024
87
0
Share:

Lipsusmedia.com / Banten – Tokoh spiritual bisa lahir berbagai bangsa maupun agama apa pun yang ada. Sebab laku spiritual mampu dilakukan oleh setiap orang yang memiliki basis keagamaan yang kuat. Begitulah, kisah Dalai Lama, pemimpin spiritual bangsa Tibet dan panutan umat Budha dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia yang cukup banyak menjadi pengikut ajaran dan tuntunannya.

Meskipun Dalai Lama yang bernama lengkap Jetsun Jamphel Ngawang Lobsang Yeshe Tenzin Gyatno mendapat gelar terhormat oleh rakyat China sebagai “Serigala berjubah Biksu”, sekaligus Kepala Pemerintahan Tibet ini harus hidup dalam pengasingan di kaki Pegunungan Himalaya.

Dalai Lama memerintah di Tibet sampai Republik Rakyat Tiongkok daerah kekuasaannya pada tahun 1949 hingga kemudian China mengambil alih kendali sepenuhnya negeri Tibet pada tahun 1959. Inilah awal dari kisah Dalai Lama melarikan diri ke India. Padahal, Dalai Lama ke-14 ini hanya menginginkan otonomi bagi Tibet, bulan kemerdekaan seperti acap dikatakan oleh banyak orang sebelum maupun sesudah peristiwa pelarian menuju tempat pengasingan. Pendek kata, pada musim gugur tahun 1951 keberhasilan telak Tentara Merah China menguasai sepenuhnya Ibu Kota Lhasa, lantaran Dalai Lama menolak kesepakatan kerja sama “Rencana Pembebasan Damai Untuk Tibet”. Namun dalam prakteknya, China melakukan penindasan dan pembantaian terhadap sejumlah kepala suku dan para pendeta yang diklaim melakukan pembangkangan.

Kecuali itu, China berdalih ingin menghapus praktik penindasan model feodalisme di Tibet. Namun sejumlah analis internasional melihat ambisi China ingin menguasai kandungan mineral yang ada di perut bumi Tibet.

Sejarah mencatat, pada tahun 1959, Dalai Lama (14) berhasil meloloskan diri dari upaya penangkapan yang dilakukan Tentara Merah Republik Rakyat China.

Pelarian Dalai Lama dipimpin oleh orang kepercayaannya bernama Gampo Tashi dan terus menegakkan pemerintahan dalam pelarian itu di Dharamsala, India Utara sampai sekarang. Sebelum Dalai Lama melarikan diri ke pengasingan, rakyat Tibet sempat melakukan perlawanan terhadap invasi China hingga menimbulkan banyak korban berjatuhan, terutama yang paling banyak dialami rakyat Tibet. Pertempuran yang tidak seimbang — utamanya dari peralatan perang yang tidak memadai dimiliki oleh rakyat Tibet — dan minimnya pemberitaan atas kekejian China terhadap rakyat Tibet — perlawanan rakyat Tibet pada kisaran tahun 1970 dapat dipadamkan oleh China.

Itulah sebabnya pada era tahun 1960-1970 masalah Negara dan Bangsa Tibet menjadi masalah bagi China dalam membangun hubungan internasional dengan berbagai negara dan bangsa yang ada di dunia. Sampai tahun 2000-an, pemimpin Tibet kedua menyatakan bergabung dengan China di Beijing.

Syahdan, negara Tibet yang terdiri dari berbagai komunitas yang ada di sepanjang Yarlung Tsangpo — sungai terpanjang di Tibet — mampu berhimpun dalam satu kerajaan sejak tahun 600 Masehi. Setidaknya, saat umat Budha banyak berdatangan ke Tibet pada masa Songtsen Gampo menjadi raja di Tibet. Dan pada masa Trisong Detsen menjadi Raja, kekaisaran Tibet mempunyai kendali penuh atas wilayah yang cukup luas. Konon ceritanya, perbatasan kekuasaan kekaisaran Tibet sempat menyentuh Asia Tengah dan Afganistan di bagian barat serta Bangladesh di bagian selatan. Lalu Tiongkok di bagian timur

Tragedi terbunuhnya Raja Langdarma pada tahun 842 Masehi, runtuhnya kekaisaran Tibet. Hingga Tibet tak lagi dikuasai oleh satu raja, karena kemudian bermunculan kerajaan-kerajaan kecil yang baru

Setelah melalui perjalanan sejarah yang panjang, tahun 1300 Tibet kembali menemukan cahaya kemerdekaan, meski terlanjur berada di bawah siluet bayang-bayang penguasa Mongol hingga tahun 1577 saat Altan Khan berkuasa. Pada kisaran tahun 1800, kekaisaran Inggris dan kekaisaran Rusia mulai tertarik untuk menguasai Tibet. Inggris yang merangsek ke Tibet pada tahun 1903 hingga 1904 menekan Tibet agar tidak bersahabat dengan Rusia. Lantaran revolusi terjadi pada 1911, Tibet dapat kembali merdeka hampir 40 tahun lamanya, sampai kemudian dikuasai oleh China sampai sekarang

Tibet sebagai kerajaan yang merdeka, akhirnya menjadi bagian dari Provinsi yang ada di bawah kekuasaan China. Sehingga keruntuhan negara Tibet juga menggugurkan pemimpin keagamaan Budha. Betapa unik dan pelik, perjalanan dan perlawanan dalam ranah politik hingga spiritual bangsa dan negara Tibet yang harus dilakukan dari tempat pengasingan dari negeri orang

(Red/Yan)

Previous Article

Ucapan Belasungkawa Dari Keluarga Besar Lipsus untuk ...

Next Article

Sahabat Kehidupan Salurkan Donasi Kepada Alwi (Yatim-Piatu) ...

0
Shares
  • 0
  • +
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0

Redaksi LipsusMedia

Related articles More from author

  • Uncategorized

    Nelayan di Rimba Melintang Tewas Diterkam Buaya Sungai Rokan

    October 8, 2024
    By Redaksi LipsusMedia
  • Uncategorized

    Dukungan Emak-emak Terus Mengalir di Kampanye Dialogis Paslon Bijak

    October 27, 2024
    By Redaksi LipsusMedia
  • Uncategorized

    Jalan Lintas Bagansiapiapi – Sinaboi Sulit Dilalui di Saat Musim Hujan Banyak Lubang Seperti ‘Lubangan Kerbau’

    September 3, 2024
    By Redaksi LipsusMedia
  • Uncategorized

    Proyek Pembangunan Irigasi di Desa Waliwis, di Duga Bergaya Sepanyol dan Abaykan Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik

    August 25, 2024
    By Redaksi LipsusMedia
  • Uncategorized

    Satlantas Polres Gresik Rayakan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 dengan Berbagai Inovasi dan Aksi Sosial

    October 3, 2024
    By Redaksi LipsusMedia
  • Uncategorized

    BPPKB DPAC Mekar Baru Mengukuhkan Ranting Desa Gandaria Dan Meng SK kan

    March 1, 2021
    By Redaksi LipsusMedia

Leave a reply Cancel reply

You may interested

  • Daerah

    Meninggalnya PMI Jumanah di Arab Saudi Buka Tabir Jaringan Pengiriman PMI Ilegal di Provinsi Banten

  • Uncategorized

    Diduga Pengawas Kecamatan Mekar Baru Tak Berpungsi, Proyek U-Dith di Desa Klutuk Diduga Tidak Sesuai Serta Langgar UU KIP

  • Daerah

    Kapolsek Kresek Polresta Tangerang Gelar Kegiatan Jumat Curhat di Desa Kedung

  • LATEST REVIEWS

  • TOP REVIEWS

  • Camera man waiting to take your photo

    8.2
  • Is this funky new phone the world’s best?

    8.3
  • What to do if your phone has no space

    9.5
  • Good weekend to go fishing across the metro

    8.6
  • What to do if your phone has no space

    9.5
  • Good weekend to go fishing across the metro

    8.6
  • Is this funky new phone the world’s best?

    8.3
  • Camera man waiting to take your photo

    8.2

Timeline

  • May 21, 2025

    CV THREE LANGGENG: DIDUGA KERJAKAN PROYEK PELEBARAN JALAN CIBADAK TIGARAKSA, BELUM SELESAI DIKERJAKAN SUDAH RETAK PENGAWAS BINA MARGA DI DUGA TAK BEKERJA

  • May 21, 2025

    Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih Desa Kedung

  • May 21, 2025

    Pemerintah Desa Mekar Baru Gelar Musdes Khusus Untuk Pembentukan dan Sosialisasi Koperasi

  • May 20, 2025

    Anggota DPR RI, Karmila Sari Soroti Nasib Guru Honorer dan Operator Sekolah Dalam Revisi UU Sisdiknas

  • May 20, 2025

    H SAADULLAH: KEPALA DESA KEDUNG KECAMATAN GUNUNG KALER TERUS MEMBANGUN DEMI KEMAJUAN DESA

Latest Comments

  • Kenshin
    on
    June 25, 2015
    Fermentum rutrum fusce facilisi proin proin ornare blandit. Nam arcu nunc. Lacus vehicula mus praesent eu ...

    Husqvarna shows off 701 Supermoto’s ice skills

  • bkninja
    on
    June 25, 2015
    Integer dis nostra tempor at proin nonummy dolor lorem senectus Gravida tincidunt scelerisque quisque, aliquet Nisi ...

    Advantages & Disadvantages of Ice Cream to Human Health

Find us on Facebook

About us

  • Recent

  • Popular

  • Comments

  • CV THREE LANGGENG: DIDUGA KERJAKAN PROYEK PELEBARAN JALAN CIBADAK TIGARAKSA, BELUM SELESAI DIKERJAKAN SUDAH RETAK ...

    By Redaksi LipsusMedia
    May 21, 2025
  • Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih Desa Kedung

    By Redaksi LipsusMedia
    May 21, 2025
  • Pemerintah Desa Mekar Baru Gelar Musdes Khusus Untuk Pembentukan dan Sosialisasi Koperasi

    By Redaksi LipsusMedia
    May 21, 2025
  • Anggota DPR RI, Karmila Sari Soroti Nasib Guru Honorer dan Operator Sekolah Dalam Revisi UU ...

    By Redaksi LipsusMedia
    May 20, 2025
  • Husqvarna shows off 701 Supermoto’s ice skills

    By Prima Desain
    June 10, 2015
  • Advantages & Disadvantages of Ice Cream to Human Health

    By Prima Desain
    June 10, 2015
  • Pink Troubles

    By Prima Desain
    June 8, 2015
  • CV THREE LANGGENG: DIDUGA KERJAKAN PROYEK PELEBARAN JALAN CIBADAK TIGARAKSA, BELUM SELESAI DIKERJAKAN SUDAH RETAK ...

    By Redaksi LipsusMedia
    May 21, 2025
  • Kenshin
    on
    June 25, 2015

    Husqvarna shows off 701 Supermoto’s ice skills

    Fermentum rutrum fusce facilisi ...
  • bkninja
    on
    June 25, 2015

    Advantages & Disadvantages of Ice Cream to Human Health

    Integer dis nostra tempor ...

Photostream

    Follow us

    • About
    • Advertise
    • Privacy & Policy
    • Contact
    • Redaksi
    • Redaksi
    PT. Koran Sinar Pagi